Sabtu, 11 Juni 2011

Filsafat Ilmu

    Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun metodis,sistematis dan koheren tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan (realitas) , dan yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) tersebut.
  • Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan yaitu gabungan antara berfikir secara rasional dan empiris.(Suriasumantri,1984)
  • Adisusilo(1983), menyatakan Ilmu pengetahuan atau science adalah suatu proses untuk menemukan kebenaran pengetahuan.Karena itu Ilmu harus memiliki sifat ilmiah.
  • Gie (1984) menyatakan pemahaman terhadap konsepsi ilmu yaang sistematik dan lengkap hendaknya mencakup segi-segi denotasi,konotasi, dan dimensi.
  • Suriasumantri, menyatakan ciri-ciri keilmuan didasarkan pada jawaban yang diberikan ilmu terhadap tiga pertanyaan pokok yang mencakup Ontologi, Epistemologi, dan Axiologi..
  • Hakekat Ilmu Pengetahuan
Ilmu merupakan pengetahuan yang di dapat melalui proses tertentu yang di namakan metode keilmuan.yaitu gabungan antara berpikir secara empiris dan rasional.
Ilmu pengetahuan mempunyai sifat ilmiah yaitu pengetahuan yang di peroleh secara metodis,sistematis dan logis.

  1. Humanisme
Humanisme merupakan sebuah konsep monumental yang menjadi aspek fundamental bagi Renaisans, yaitu aspek yang dijadikan para pemikir sebagai pegangan untuk mempelajari kesempurnaan manusia di alam natural dan di dalam sejarah sekaligus meriset interpretasi manusia tentang ini. Ajaran yang terbentuk berdasarkan paham ini adalah Komunisme,Prakmatisme,dan Eksistensialisme.
  1. Rasionalisme (Dipelopori oleh Rene Descartes(1596-1650))
Descartes menerima 3 realitas atau substansi bawaan,yang ada sejak kita lahir,yaitu (1) realitas pikiran (2) realitas perluasan atau materi (3) tuhan (sebagai wujud yang seluruhnya sempurna,penyebab sempurna dari kedua realitas itu).

  1. Positifisme (Dibangun oleh Saint Simon dan dikembangkan oleh Auguste Comte(1798-1857))
Ia menyatakan bahwa pengetahuan manusia berkembang secara evolusi dalam 3 tahap,yaitu teologis,metafisika,dan positif. Perkembangan aliran ini melahirkan aliran Materialisme.

  1. Empirisme (David Hume (1711-1776)),
Memilih pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan.
  • Filsafat akan selalu berkaitan dengan hal mendasar dari ilmu itu sendiri, Karena itu membahas filsafat sebagai ilmu harus selalu ditempatkan dalam dasar-dasar ontologi, epistemologi dan aksiologi. Filsafat itu mempersoalkan sesuatu tidak berdasar pada common sense,sebab kebenaran filsafat adalah kebenaran yang eksistensial. Itulah mengapa Phytagoras menegaskan 3 tipe manusia yang disebut philosopher,sebagai mereka yang mencintai kesenangan,kegiatan dan kebijaksanaan.
  • Menurut Watloly landasan- landasan pemikiran filsafat meliputi landasan ontologi,epistemologi,dan aksiologi. Landasan filsafat membuka wawasan kita untuk membangun argumen-argumen logika yang koherensif,dalam arti mengembangkan kesadaran aktual untuk mengakui bahwa obyek material dan obyek formal dalam ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang bersumber dari “suatu ada”.
  • Menurut Neuman,sumber ilmu pengetahuan yang diterima dari authority artimya kita menerima sesuatu sebagai kebenaran hanya karena sesuatu itu dipublikasiakn oleh kekuasaan,dan kita menggunakan kekuasaan sebagai dasar pengetahuan kita. Sedang pengetahuan yang bersumber dari tradisi adalah suatu pengetahuan yang diterima sebagai yang benar hanya karena ”hal itu adalah sesuatu yang sudah terjadi sebelumnya”.
  • Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi akan mengantarkan masyarakat dunia di awal abad 21 ke dalam tatanan kehidupan yang komplek,sarat perubahan dan diwarnai oleh keterbukaan Abad 21 merupakan era partisipasi,dimana individu dan komunitas memberi kontribusi keunikan dan keunggulannya masing-masing untuk tujuan bersama,yaitu peningkatan kesejahteraan umat manusia
  • Interaksi yang terjadi pada setiap tingkat atau antar komunitas harus dapat berlangsung dengan berlandaskan pada etika dan moral yang mungkin berubah, tetapi tetap bersumber pada nilai-nilai dasar keagamaan. Memberdayakan individu dan penataan kembali institusi harus dilaksanakan sehingga interaksi sosial yang bersifat plural dan egaliter dapat diwujudkan . Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pendidikan membentuk Landasan komunikasi. Menciptakan sinergi dari seluruh potensi komunitas dan menggalang kerjasama eksternal dengan mitra strategis

  1. Fungsi Filsafat Ilmu
  • Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
  • Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
  • Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
  • Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
  • Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Disarikan dari Agraha Suhandi (1989)
Filsafat akan selalu berkaitan dengan hal mendasar dari ilmu itu sendiri, Karena itu membahas filsafat sebagai ilmu harus selalu ditempatkan dalam dasar-dasar ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Filsafat itu mempersoalkan sesuatu tidak berdasar pada common sense,sebab kebenaran filsafat adalah kebenaran yang eksistensial.





Itulah mengapa Phytagoras menegaskan 3 tipe manusia yang disebut philosopher,sebagai mereka yang mencintai kesenangan,kegiatan dan kebijaksanaan.
  • Menurut Watloly landasan- landasan pemikiran filsafat meliputi landasan ontologi,epistemologi,dan aksiologi.
  • Landasan filsafat membuka wawasan kita untuk membangun argumen-argumen logika yang koherensif,dalam arti mengembangkan kesadaran aktual untuk mengakui bahwa obyek material dan obyek formal dalam ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang bersumber dari “suatu ada”.

  1. Hakikat sumber-sumber pemikiran filsafat
Menurut Neuman,sumber ilmu pengetahuan yang diterima dari authority artimya kita menerima sesuatu sebagai kebenaran hanya karena sesuatu itu dipublikasiakn oleh kekuasaan,dan kita menggunakan kekuasaan sebagai dasar pengetahuan kita. Sedang pengetahuan yang bersumber dari tradisi adalah suatu pengetahuan yang diterima sebagai yang benar hanya karena ”hal itu adalah sesuatu yang sudah terjadi sebelumnya”.

  1. Ilmu sebagai”cara berada manusia”
Cara berada manusia tidak bisa dilepaskan dari kesejatian manusia sebagai homo sapiens,homo faber,dll. Artinya manusia itu menggerakkan rasio dan pemikirannya untuk menyusun sejumlah penjelasan mengenai dirinya dan hubungannya dengan lingkungan sekitar dan masyarakat.
Manusia harus mampu menciptaka sejumlah karya dan mekanisme untuk menegaskan eksistensinya sebagai makhluk yang berakal budi.Di sinilah maka ilmu menjadi tenaga dan kekuatan bagi manusia untuk mampu mencari keseimbangan dengan lingkungan.

  1. Perkembangan Pemikiran di Dunia Barat
Modernisasi merupakan satu sikap hidup yang telah diterima oleh bagian terbesar umat manusia yang menginginkan kehidupan yang lebih sejahtera dan lebih bermakna. Sedangkan modernisasi adalah hasil dari Renaissance yang terjadi di dunia Barat dalam abad ke 15 dan 16, dan diikuti oleh berkembangnya Rationalisme. Perubahan masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri menimbulkan banyak kesengsaraan pada banyak kaum petani.

  1. Gambaran Masyarakat Dunia Abad XXI
Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi akan mengantarkan masyarakat dunia di awal abad 21 ke dalam tatanan kehidupan yang komplek,sarat perubahan dan diwarnai oleh keterbukaan . Abad 21 merupakan era partisipasi,dimana individu dan komunitas memberi kontribusi keunikan dan keunggulannya masing-masing untuk tujuan bersama,yaitu peningkatan kesejahteraan umat manusia. Dasawarsa mendatang akan ditandai oleh makin terfragmentasinya permintaan.





  1. Perkembangan yang harus dilakukan untuk masa depan
Interaksi yang terjadi pada setiap tingkat atau antar komunitas harus dapat berlangsung dengan berlandaskan pada etika dan moral yang mungkin berubah, tetapi tetap bersumber pada nilai-nilai dasar keagamaan. Memberdayakan individu dan penataan kembali institusi harus dilaksanakan sehingga interaksi sosial yang bersifat plural dan egaliter dapat diwujudkan.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pendidikan membentuk Landasan komunikasi. Menciptakan sinergi dari seluruh potensi komunitas dan menggalang kerjasama eksternal dengan mitra strategis.

  1. Filsafat eksistensialisme
Sejarah munculnya eksistensialisme
  • Istilah eksistensialisme dikemukakan oleh ahli filsafat Jerman Martin Heidegger (1889-1976).
  • Eksistensialisme adalah merupakan filsafat dan akar metodologinya berasal dari metoda fenomologi yang dikembangkan oleh Hussel (1859-1938).
  • Munculnya eksistensialisme berawal dari ahli filsafat Kieggard dan Nietzche.
  • Kiergaard Filsafat Jerman (1813-1855) filasafatnya untuk menjawab pertanyaan “Bagaimanakah aku menjadi seorang individu)”.
  • Hal ini terjadi karena pada saat itu terjadi krisis eksistensial (manusia melupakan individualitasnya).
  • Kiergaard menemukan jawaban untuk pertanyaan tersebut manusia (aku) bisa menjadi individu yang autentik jika memiliki gairah, keterlibatan, dan komitmen pribadi dalam kehidupan.
  • Nitzsche (1844-1900) filsuf jerman tujuan filsafatnya adalah untuk menjawab pertanyaan “bagaimana caranya menjadi manusia unggul”.
  • Jawabannya manusia bisa menjadi unggul jika mempunyai keberanian untuk merealisasikan diri secara jujur dan berani.

Apakah eksistensialisme itu?
  • Eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia dengan metodologi fenomenologi, atau cara manusia berada.
  • Eksistensialisme adalah suatu reaksi terhadap materialisme dan idealisme.
  • Pendapat materialisme terhadap manusia adalah manusia adalah benda dunia, manusia itu adalah materi , manusia adalah sesuatu yang ada tanpa menjadi subjek.
  • Pandangan manusia menurut idealisme adalah manusia hanya sebagai subjek atau hanya sebagai suatu kesadaran.
  • Eksistensialisme berkeyakinan bahwa paparan manusia harus berpangkalkan eksistensi, sehingga aliran eksistensialisme penuh dengan lukisan-lukisan yang kongkrit.

Apakah eksistensi itu?
  • Eksistensi oleh kaum eksistensialis disebut Eks berarti keluar, sintesi berarti berdiri. Jadi ektensi berarti berdiri sebagai diri sendiri.
  • Menurut HeideggardDas wesen des daseins liegh in seiner Existenz
  • Da-sein adalah tersusun dari dad an sein. “Da” disana. “Sein” berarti berada. Artinya manusia sadar dengan tempatnya.
  • Menurut Sartre adanya manusia itu bukanlah “etre” melainkan “ a etre”. Artinya manusia itu tidak hanya ada tapi dia selamanya harus membangun adanya, harus dibentuk dengan tidak henti-hentinya.
  • Menurut Parkay (1998) aliran eksistensialisme terbagi dua bersifat theistik (bertuhan) dan atheistik
  • Menurut eksistensialisme ada 2 jenis filsafat tradisional, filsafat spekulatif dan filsafat skeptif
  • Filsafat skepekulatif menyatakan bahwa pengalaman tidak banyak berpengaruh pada individu
  • Filsafat skeptif manyatakan bahwa semua pengalaman itu adalah palsu tidak ada sesuatu yang dapat kita kenal dari realita. Menurut mereka konsep metafisika adalah sementara.


  1. Konsep ilmu pengetahuan

  1. Klasifikasi
Konsep ilmu dikelompokkan dalam empat golongan yakni klasifikasi, perbandingan, kuantitatif, dan peluang. Konsep klasifikasi adalah suatu konsep yang meletakkan objek yang ditelaah dalam suatu kelas tertentu. Semua konsep taxonomi dalam zoologi dan botani dengan bermacam spesies, famili, genus, dan sebagainya merupakan konsep klasifikasi.

  1. Komparatif
Konsep yang lebih efektif dalam memberikan informasi adalah konsep perbandingan (komparatif). Konsep ini berperan sebagai perantara antara konsep klasifikasi dan konsep kuantitatif. Konsep kuantitatif mempunyai pasangan yang berhubungan dengan konsep komparatif, dimana dalam perkembangan sebuah bidang keilmuan, biasanya berfungsi sebagai langkah pertama terhadap kuantitatif.

  1. Kuantitatif
Kita harus mengetahui perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif bukanlah suatu perbedaan dalam hakekat, namun hanya perbedaan dalam sistem konsep kita yaitu dalam konsep bahasa.
Satu hal lain yang penting diingat adalah peranan konvensi (perjanjian) yang mempunyai fungsi yang penting dalam pemakaian konsep kuantitatif. Sebelum kita membicarakan peranan pengukuran dalam pengembangan konsep kuantitatif, terlebih dulu kita harus menyebut suatu metode kuantitatif yang lebih mudah dan lebih asasi yakni metode menghitung. Penarikan kesimpulan baru dianggap sahih kalau penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu, yakni berdasarkan logika. Secara garis besarnya, logika terbagi ke dalam 2 bagian, yaitu logika induksi dan logika deduksi. (Jujun Suriasumantri)


  1. Peluang
Hukum deterministik adalah hukum yang menyebutkan bahwa dengan syarat-syarat tertentu maka suatu kejadian akan berlaku. Hukum ini dapat dinyatakan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pernyataan bahwa”sebatang logam jika dipanaskan akan memuai”, ini merupakan pernyataan kualitatif.


  1. Pengantar Filsafat Ilmu
Pengertian Filsafat Ilmu
  1. Robert Ackerman philosophy of science in one aspect as a critique of current scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”. (Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau telah dibuktikan atau dalam kerangka kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.
  2. Lewis White Beck “Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine the value and significance of scientific enterprise as a whole. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan)
  3. A.Cornelius Benjamin “That philosopic disipline which is the systematic study of the nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual discipines. (Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.)
  4. Michael V. Berry “The study of the inner logic if scientific theories, and the relations between experiment and theory, i.e. of scientific methods”. (Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.)
  5. May Brodbeck “Philosophy of science is the ethically and philosophically neutral analysis, description, and clarifications of science.” (Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu
  6. Peter Caws “Philosophy of science is a part of philosophy, which attempts to do for science what philosophy in general does for the whole of human experience. Philosophy does two sorts of thing: on the other hand, it constructs theories about man and the universe, and offers them as grounds for belief and action; on the other, it examines critically everything that may be offered as a ground for belief or action, including its own theories, with a view to the elimination of inconsistency and error. (Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan Kesalahan

  1. Fokus Kajian Filsafat Ilmu
Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis)
Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar menandakan pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara (teknik) atau sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan epistemologis)
Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral atau profesional ? (Landasan aksiologis).

  1. Fungsi Filsafat Ilmu
Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.

  • untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
  • Confirmatory function yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi
  • Explanation function yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana.

  1. Substansi Filsafat Ilmu
    1. Kebenaran (truth)
  • 3 teori kebenaran yaitu koherensi, korespondensi dan pragmatik (Jujun S. Suriasumantri, 1982)
  • Michel William mengenalkan 5 teori kebenaran dalam ilmu, yaitu : kebenaran koherensi, kebenaran korespondensi, kebenaran performatif, kebenaran pragmatik dan kebenaran proposisi.
  • Noeng Muhadjir menambahkannya satu teori lagi yaitu kebenaran paradigmatik.


  1. Kebenaran koherensi
Berfikir benar korespondensial adalah berfikir tentang terbuktinya sesuatu itu relevan dengan sesuatu lain. Korespondensi relevan dibuktikan adanya kejadian sejalan atau berlawanan arah antara fakta dengan fakta yang diharapkan, antara fakta dengan belief yang diyakini, yang sifatnya spesifik
  1. Kebenaran performatif
Ketika pemikiran manusia menyatukan segalanya dalam tampilan aktual dan menyatukan apapun yang ada dibaliknya, baik yang praktis yang teoritik, maupun yang filosofik, orang mengetengahkan kebenaran tampilan aktual. Sesuatu benar bila memang dapat diaktualkan dalam tindakan.
  1. Kebenaran pragmatik
Yang benar adalah yang konkret, yang individual dan yang spesifik dan memiliki kegunaan praktis.
  1. Kebenaran proposisi
Proposisi adalah suatu pernyataan yang berisi banyak konsep kompleks, yang merentang dari yang subyektif individual sampai yang obyektif. Suatu kebenaran dapat diperoleh bila proposisi-proposisinya benar
  1. Kebenaran struktural paradigmatik
Sesungguhnya kebenaran struktural paradigmatik ini merupakan perkembangan dari kebenaran korespondensi. Sampai sekarang analisis regresi, analisis faktor, dan analisis statistik lanjut lainnya masih dimaknai pada korespondensi unsur satu dengan lainnya. Padahal semestinya keseluruhan struktural tata hubungan itu yang dimaknai, karena akan mampu memberi eksplanasi atau inferensi yang lebih menyeluruh.





    1. Konfirmasi
Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang, atau memberikan pemaknaan. Pemaknaan tersebut dapat ditampilkan sebagai konfirmasi absolut atau probalistik. Menampilkan konfirmasi absolut biasanya menggunakan asumsi, postulat, atau axioma yang sudah dipastikan benar. Tetapi tidak salah bila mengeksplisitkan asumsi dan postulatnya. Sedangkan untuk membuat penjelasan, prediksi atau pemaknaan untuk mengejar kepastian probabilistik dapat ditempuh secara induktif, deduktif, ataupun reflektif.
    1. Logika inferensi
Penarikan kesimpulan baru dianggap sah kalau penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu, yakni berdasarkan logika. Secara garis besarnya, logika terbagi ke dalam 2 bagian, yaitu logika induksi dan logika deduksi.





Osilasi Harmonik Sederhana

OSILASI HARMONIK DAN REDAMAN

I. TUJUAN
1. Memahami osilator harmonik dan redaman
2. Dapat menentukan besaran-besaran fisi frekuensi, periode osilasi, kecepatan.
3. Memahami sifat chaos dari osilasi non harmonik

II. DASAR TEORI
Osilator Harmonik
kita tinjau sebuah gerak ayunan (getaran) sebuah partikel, dimana partikel dalam kedudukan setimbang (stabil) kita pilih sebagai pusat koordinat. Jika partikel itu berpindah dari pusat koordinat maka suatu gaya akan berusaha mengembalikan partikel itu kepada tempat asalnya. Gaya ini disebut gaya pulih, yang besarnya sebagai fungsi jarak perpindahan.
Secara kasar dapat dituliskan dalam persamaan :
F(x) = kx (1)
sistem – sistem fisis yang digambarkan melalui pers (1) dikenal dengan hukum hooke. Selama perpindahan itu kecil dan batas elastik tidak dilampaui, maka gaya pulih linear dapat digunakan pada soal pegas teregang, pegas elastik, dan lain-lain. Hukum hooke ini merupakan cara pendekatan saja, karena sebenarnya setiap gaya pulih dialam ini didapati lebih rumit.
Persamaan gerak ayunan harmonik sederhana diperoleh jika gaya hukum hooke pers.(1)
dimasukkan dalam persamaan gerak Newtonian, F=ma, jadi:
-kx = mx (2)
sehingga:
x + ω02x= 0 (3)
dimana frekuensi sudut ω0 ; dan periode getaran diperoleh T=2π m/k sehingga frekuensinya:
f = 1/T = 1/2π k/m (4)
kecepatan partikel yang bergerak ayunan harmonik sederhana dapat diperoleh dengan mendiferensialkan simpangan:
Osilasi Teredam
gerak partikel dinyatakan oleh ayunan harmonik sederhana disebut ayunan bebas. Begitu ayunan (bergetar), gerak itu tidak akan pernah berhenti. Kejadian ini merupakan suatu hal yang sangat sederhana sekali. Getaran yang terdapat gaya penghambat atau gaya gesekan yang pada akhirnya getaran itu akan berhenti. Gaya penghambat itu dikenal dengan gaya redam. Gaya redam merupukan fungsi linier dari kecepatan, Fd = -β dx/dt.
jika suatu partikel bermassa m bergerak di bawah pengaruh gaya pulih linier dan gaya hambat, maka persamaannya menjadi:
mx + βx + kx = 0 (6)
yang dapat dituliskan menjadi:
x + 2γx + ω02x = 0 (7)
dimana β/2m, yang merupakan parameter redam; dan ω02 = k/m sebagai frekuensi asli.
Dalam gerak ayunan teredam terdapat tiga jenis gerak teredam, yaitu:
  1. kurang redam, jika ω02 > γ2
untuk gerak ayunan kurang redam kita definisikan ω12 = ωo2 – γ2; dimana ω12> 0 ; ω1= frekuensi ayunan redam. Sebenarnya tidaklah mungkin menentukan frekuensi dengan adanya redaman, sebab gerak itu tidak periodik lagi. Jika redaman kecil, maka frekuensi tersebut akan mendekati frekuensi asli artinya gerak partikel tersebut berayun harmonik.
Amplitudo maksimum gerak ayunan redam menurun menurut waktu yang disebabkan oleh faktor e-γt, dimana γ > 0. hal ini dikarenakan bentuk persamaan lintasannya:
X(t) = Ae-γt cos (ω1t - Φ) (8)

  1. redaman kritis, jika ω02 = γ2
jika gaya redam cukup besar, dimana ω02 = γ2, sistem akan dicegat dari melakukan gerak ayunan. Perpindahan atau simpangan akan menurun secara monoton dari nilai permulaanya kekedudukan setimbang (x=0).
Untuk suatu ayunan redam kritis akan mendekati kesitimbangan dengan suatu kadar laju yang lebih cepat daripada gerak terlampau redam maupun gerak kurang redam. Sifat ini penting guna mendesain suatu sistem ayunan praktis, misalnya galvanometer.
  1. terlampau redam, jika ω02 < γ2
pada gerak terlampau redam tidak menggambarkan periodik,simpangan ayunan akan berkurang atau sama sekali tidak bergerak tetap berada posisi kesetimbangan.

III. Alat dan Bahan
  1. Torsi pendulum 1 set
  2. Power supply 1 buah
  3. Sensor gerak 1 buah
  4. Cassy+komputer 1 set
  5. Kabel penghubung


IV. Prosedur dan Tugas Lab.
    1. siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan seperti diatas.pasangkan pack cassy kekomputer dan hubungkan konektor ke sensor gerak.tali yang diberi bandul dan satu ujungnya diikat ditorsi pendulum yang dilewati dengan sensor gerak.
    2. pasangkan power supply di power konektor torsi pendulum. Sebelum dinyalakan periksa dulu keasissten. Dan nyalakan komputer pilih program cassy dengan option gerak.
    3. kalibrasi gerakan ayunan torsi pendulum pada grafik layar komputer, agar diperoleh titik setimbang.
    4. setelah terpasang dan dinyalakan, putar tombol grob keangka 3 amati gerakan ayunan dengan memulai pengukuran menggunakan grafik antara posisi terhadap waktu.
    5. bagaimana pengamatan grafik antara kecepatan dan jarak?(dengan cara pilih evaluate graph pada komputer)
    6. jelaskan apa yang terjadi, hitung periode, frekuensi dan kecepatan gerak ayunan tersebut!
    7. apa yang terjadi jika putar tombol grob keangka 9?
    8. bagaimana pula untuk tombol grob keangka 15, 20 dan maksimum? Hitung pula periode dan frekuensinya.
    9. apa yang terjadi jika kita putar tombol grob keangka 9?jelaskan!
    10. jika kita berikan tegangan kecil pada koil kumparan di torsi pendulum lalu kita berikan ayunan pada torsi pendulum, apa yang terjadi?
    11. berapa tegangan yang diberikan jika memenuhi jenis ayunan gerak redaman kritis dan gerak terlampau redam?
    12. bagaimana analisa anda terhadap peristiwa 10 dan 11?






















Eksistensi Generasi Dayak

KATA PENGANTAR

Realita kehidupan generasi kita sekarang ini sangat memprihatinkan bahkan sudah mulai terpengaruh dengan hal-hal yang dapat merusak bahkan menghilangkan identitas kita sebagai orang Dayak. Pengaruh-pengaruh dari luar dengan leluasa masuk dalam kehidupan kita yang sangat jelas akan menghancurkan kita. Namun sangat disayangkan orang-orang kita kurang menyadari akan hal tersebut dan justru mereka menganggap hal tersebut biasa saja serta yang paling parahnya lagi malah ada sebagian yang menjadi provokator untuk menghancurkan generasinya sendiri. Kebiasaan-kebiasaan mereka yang tidak ambil pusing dengan setiap hal-hal yang masuk dalam lingkungan pergaulan mereka, bahkan mengikutinya begitu saja yang nantinya akan menelan mereka sampai mereka tidak kelihatan sama sekali. Kapan generasi kita akan maju apabila kita terus berbuat seperti itu? Padahal sebenarnya orang luar yang sering masuk dalam lingkungan pergaulan kita itu ingin memecah belah persatuan kita orang Dayak. Oleh sebab itu yang menjadi tugas utama kita sebagai orang Dayak ialah menjaga hal tersebut agar tidak terjadi. Bahkan apabila ada dari sebagian generasi kita yang sudah terkontaminasi oleh pengaruh-pengaruh mereka, sebaiknya segera kita cegah agar tidak menular pada generasi lainnya.

Sadar akan hal tersebut, sehingga dalam hati nurani saya sebagai seorang mahasiswa Dayak ingin sekali agar kita semua ikut merefleksikan diri kita bahwa di dalam diri kita ini terdapat suatu hal yang tidak ternilai harganya, yaitu harga diri kita sebagai orang Dayak. Jangan sampai kita membiarkan orang lain menginjak-injak harga diri kita. Sebenarnya kita itu juga mempunyai kelebihan-kelebihan seperti mereka, tapi kita belum dapat memperlihatkan kepada mereka hanya karena gengsi atau malu. Sekarang ini sudah banyak generasi-generasi kita yang mempunyai pengetahuan yang tinggi dalam bidang IPTEK serta cerdas dan terampil. Sebaiknya kita terus membenahi diri kita baik dalam hal apapun agar tetap eksisten di dunia luar. Apabila kita semua menyadari akan hal tersebut, dapat dipastikan bahwa generasi Dayak lebih hebat dari yang lainnya.

Kita sebaiknya tidak boleh malu sebagai orang Dayak, bahkan kita harus bangga sebagai orang Dayak. Mengapa saya katakan demikian, karena kita mempunyai banyak kekayaan yang tidak ternilai harganya yang sampai sekarang masih tetap kita jaga seperti nilai seni yang tinggi, adat istiadat yang masih tetap kita jaga, serta rasa persatuan yang tinggi. Di Indonesia sekarang ini, banyak sekali suku bangsa yang telah punah hanya karena orang asing yang masuk dalam lingkungan pergaulan mereka sehingga lama-kelamaan mereka ini tersingkir dan akhirnya musnah.
Dalam benak saya selama ini, ingin sekali membuat suatu kemajuan yang bisa kita wujud nyatakan. Artinya bukan lagi sebuah angan-angan ataupun harapan kita selama ini, melainkan sebuah realita yang sesungguhnya. Setiap bidang dalam kehidupan kita sekarang ini, baik itu bidang politik, ekonomi, sosial dan bahkan dunia pendidikan dapat kita kuasai bukan berarti mencari kedudukan melainkan setidaknya kita dapat terjun dalam setiap bidang tersebut. Saatnya kita bangkit dari pemikiran kita yang sempit, buatlah suatu langkah kecil yang benar-benar bisa membuat kita melangkah lebih besar dari sebelumnya. Sebaiknya kita saling membimbing dan menuntun, bukannya saling menjatuhkan karena hal itulah yang akan membuat persatuan kita orang Dayak hancur. Orang lain saya rasa akan menertawakan kita apabila kita orang Dayak kehilangan identitas kita dan mulai tidak percaya diri. Harapan kita hanya satu yaitu jangan sampai hal ini terjadi, kita menginginkan suatu kemajuan pada diri kita orang Dayak.



  1. PENDAHULUAN
Banyak hal yang harus kita mengerti dan pelajari dalam kehidupan ini, apalagi di zaman globalisasi yang hampir di setiap bidang menggunakan sistem teknologi yang serba canggih. Kalau kita tidak mengikuti hal ini, mungkin ada yang akan mengatakan kita itu “ketinggalan zaman” dimana penguasaan IPTEK kita kurang. Sehingga seringkali kita masih ada yang menggunakan cara-cara atau metode yang bisa dikatakan sudah basi. Hanya sebagian saja dari kita yang sudah mulai mengikuti kemajuan dan perkembangan IPTEK yang mencoba untuk dapat masuk dalam era globalisasi. Akan tetapi banyak sekali yang cuma terpana dan terpaku dengan hal ini. Apakah mereka ini menyadari atau tidak kita tidak mengetahuinya, yang kita lihat mereka ini hanya sebagai penonton setia saja. Orang sudah bermain dalam arena pertandingan yang menggunakan “Information Technology” (IT), mereka cuma duduk dan diam memperhatikan para pemain. Mereka ini bukannya mencari tahu bagaimana untuk dapat bermain dalam arena pertandingan ini? Dalam benak mereka sebenarnya ada rasa untuk menjadi seorang pemain dalam arena itu, namun lagi-lagi pikiran mereka yang menghambat semuanya itu. Mereka malah akan mengatakan hal seperti ini,”aku tak akan pernah bisa, mungkin ini sudah dikodratkan Tuhan”! Dalam kehidupan ini sebenarnya kita itu diciptakan sebagai mahluk yang memiliki segalanya dari semua ciptaan lainnya, apabila kita mau berusaha dan mencoba hal tersebut. Kegagalan bukanlah hal yang dapat membuat kita untuk putus asa, tetapi kegagalan itulah yang justru memberikan kita motivasi serta refleksi atas diri kita. Kita bisa mengetahui sejauh mana kemampuan kita dan hal-hal apa saja yang harus kita lakukan untuk memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan. Dalam tulisan ini sebenarnya saya mau mengajak kita semua khususnya “Generasi Dayak” untuk bangkit dan berusaha bersaing dalam arus globalisasi sekarang ini. Sehingga orang lain dapat melihat eksistensi kita dalam segala bidang. Hal yang sering menjadi momok bagi kita ialah diri kita sendiri, bukannya orang lain.
Pada masa sekarang ini yang kita lihat semua, sudah mulai ada pemikiran dari generasi kita khususnya generasi Dayak untuk menimba ilmu sampai harus meninggalkan kampung halaman dan bahkan orang tua mereka demi mengapai cita-cita dan menggali ilmu pengetahuan. Sedikit ada kemajuan dalam diri kita untuk mulai mencari tahu dunia luar melalui ilmu pengetahuan. Orang tua bahkan rela makan seadanya demi menyekolahkan anak mereka. Mereka tidak mau melihat anaknya untuk menjadi orang yang tidak mempunyai masa depan yang cerah atau harus bekerja mati-matian dalam kehidupan berkeluarga nantinya. Setiap kucuran keringat yang mereka keluarkan itu sangat bernilai dan berharga, maka dari itu kita harus menghormati dan jangan sampai mengecewakan mereka. Dalam adat istiadat kita orang Dayak wajib bagi kita untuk menghormati orang tua yang telah berjasa bagi kita. Apabila kita melanggar hal tersebut, menurut adat istiadat kita aka nada malapetaka yang akan menimpa kita.
Ilmu pengetahuan (Science) sekarang ini berkembang sangat pesat. Menyadari akan pentingnya peran ilmu pengetahuan bagi kita khususnya Generasi Dayak (Dayak’s Generation, red), sudah sewajarnya kita bangun dari tidur lelap kita. Mari kita sambut dunia kita sekarang ini untuk mewarnai kehidupan kita agar lebih berwarna dan kelihatan lebih bermakna. Buatlah satu komitmen kita yang tegas bahwa kita mau menjalani kehidupan ini dengan hal-hal yang bermakna serta mencari tahu jawaban yang kita cari selama ini. Kita sebenarnya bukannya tidak mampu untuk bersaing dengan mereka-mereka yang ada diluar, akan tetapi kita selalu mengurung dan mengikat diri dalam pemikiran-pemikiran yang sangat sempit. Tradisi dan kebiasaan-kebiasaan bukanlah sebuah alasan bagi kita untuk terus mengikat diri dalam hal tersebut, namun bisa dikatakan kita itu “malas berpikir”. Justru tradisi dan kebiasaan itulah yang menjadi cermin bagi kita untuk tetap bangkit dalam menjalani kehidupan ini, jangan sampai kita meninggalkan dan bahkan menghilangkan tradisi dan kebiasaan itu hanya karena alasan yang tidak jelas. Hal yang harus kita lakukan ialah menjaga dan melestarikan tradisi dan kebiasaan tersebut karena merupakan satu-satunya warisan nenek moyang kita orang Dayak. Andai saja kita semua bisa bangun dari tidur lelap kita dan mempunyai pemikiran yang matang ke depan, bisa dikatakan kita dapat bersaing dengan mereka. Namun ini semua bukannya tidak dapat kita wujud nyatakan dalam realita kita sekarang ini, apabila kita menyadari hal tersebut. Bukan hanya dalam lingkup yang kecil, di tingkat internasional pun kita dapat bersaing.
Dalam kehidupan sekarang ini, banyak hal yang dapat membuat kita jatuh dalam hal-hal yang negatif. Pemikiran-pemikiran yang matang dan kritis sangat diperlukan agar dapat mencegah hal tersebut. Lingkungan pergaulan yang kurang baik sering membuat kita terjebak ke dalamnya. Kita bisa melihat sekarang ini dunia begitu rawan untuk dihuni bukan saja karena kerusakan ekosistem akan tetapi karena pergaulan yang semakin rusak, sehingga bisa saja membuat setiap orang masuk ke dalamnya. Hal apa yang harus kita lakukan? Tetapi jangan khawatir saudara, apabila kita mempunyai kekebalan yang tinggi untuk melawan pengaruh-pengaruh tersebut kita dapat hidup bebas dari lingkungan pergaulan yang seperti itu. Kesadaran akan realita kehidupan yang dapat membuat kita menghasilkan sesuatu yang sangat berharga sehingga eksistensi kita tetap ada di lingkungan masyarakat kita sekarang ini. Kita jangan pernah lupa akan identitas kita yang telah membawa kita sampai saat ini. Saya berharap kita jangan pernah merasa malu akan identitas kita yang sesungguhnya, mari kita tunjukkan jati diri kita yang sesungguhnya pada dunia luar. Buatlah satu komitmen yang dapat kita capai sehingga kita mempunyai pegangan dalam proses pencapaian tujuan hidup kita










  1. Pengertian Secara Harafiah “Eksistensialisme”
Sejarah munculnya eksistensialisme
Istilah eksistensialisme dikemukakan oleh ahli filsafat Jerman Martin Heidegger (1889-1976). Eksistensialisme adalah merupakan filsafat dan akar metodologinya berasal dari metoda fenomologi yang dikembangkan oleh Hussel (1859-1938). Munculnya eksistensialisme berawal dari ahli filsafat Kieggard dan Nietzche. Kiergaard Filsafat Jerman (1813-1855) filsafatnya untuk menjawab pertanyaan “Bagaimanakah aku menjadi seorang individu”. Hal ini terjadi karena pada saat itu terjadi krisis eksistensial (manusia melupakan individualitasnya). Kiergaard menemukan jawaban untuk pertanyaan tersebut manusia (aku) bisa menjadi individu yang autentik jika memiliki gairah, keterlibatan, dan komitmen pribadi dalam kehidupan. Nitzsche (1844-1900) seorang filsuf jerman, tujuan filsafatnya adalah untuk menjawab pertanyaan “bagaimana caranya menjadi manusia unggul”. Jawabannya manusia bisa menjadi unggul jika mempunyai keberanian untuk merealisasikan diri secara jujur dan berani.

Apakah eksistensialisme itu?
Eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia dengan metedologi fenomenologi, atau cara manusia berada. Eksistensialisme adalah suatu reaksi terhadap materialisme dan idealism. Pendapat materialisme terhadap manusia adalah manusia adalah benda dunia, manusia itu adalah materi , manusia adalah sesuatu yang ada tanpa menjadi Subjek. Pandangan manusia menurut idealisme adalah manusia hanya sebagai subjek atau hanya sebagai suatu kesadaran. Eksistensialisme berkayakinan bahwa paparan manusia harus berpangkalkan eksistensi, sehingga aliran eksistensialisme penuh dengan lukisan-lukisan yang kongkrit.





Apakah eksistensi itu?
Eksistensi oleh kaum eksistensialis disebut Eks bearti keluar, sintesi bearti berdiri. Jadi ektensi berarti berdiri sebagai diri sendiri. Menurut Heideggard Das wesen des daseins liegh in seiner Existenz”, Da-sein adalah tersusun dari dad an sein. “Da” disana, sedangkan “Sein” bearti berada. Artinya manusia sadar dengan tempatnya. Menurut Sartre adanya manusia itu bukanlah “etre”” melainkan “ a etre”. Artinya manusia itu tidak hanya ada tapi dia selamanya harus membangun adanya, adanya harus dibentuk dengan tidak henti-hentinya. Menurut Parkay (1998) aliran eksistensialisme terbagi dua bersifat theistik (bertuhan) dan atheistic. Menurut eksistensialisme ada 2 jenis filsafat tradisional, filsafat spekulatif dan filsafat skeptif. Filsafat skepekulatif menyatakan bahwa pengalaman tidak banyak berpengaruh pada individu. Filsafat skeptif menyatakan bahwa semua pengalaman itu adalah palsu tidak ada sesuatu yang dapat kita kenal dari realita. Menurut mereka konsep metafisika adalah sementara.




  1. Gambaran Secara Umum Masyarakat Kita

Dalam kehidupan masyarakat kita sekarang ini, tentunya kita sudah mempunyai suatu gambaran yang nyata. Bahkan kita bisa menggambarkan secara langsung atau mendeskripsikannya berupa opini-opini kita, karena kita yang mengalami langsung situasi yang sebenarnya.